Semua
orang di sekitar kami berdua terkejut karena kami berdua berhenti menangis.
Kami membuka mata kami lebar-lebar, terdapat 1 bola mata violet dan biru pada
setiap mata kami. “I-ini.. anak ini adalah Anak Iblis!” teriak dokter.
Lalu seorang suster pun menyalakan
alarm merah, semua orang menjadi panik. Kami adalah salah satu dari anak iblis,
anak yang menyebabkan masalah.
Pertama-tama Mama dan Papa tidak
menganggap kata-kata orang dan menganggap anak kembar mereka adalah bayi yang
normal. Namun seberjalannya waktu, mereka ditimpa berbagai macam musibah.
Akhirnya mereka bertengkar dan memutuskan bercerai.
“Jadi.. Fran
Salvatierra itu Papaku?” tanya Ciel bingung, “tapi Mama bilang kan Papaku udah
meninggal sejak aku bayi?!” berteriak kearah Raven.
Raven
bergeleng.
“Selama ini,
kita berarti sudah hidup di dalam kebohongan?” tambahku.
“Sebenarnya aku
tidak keberatan dengan bencana yang menimpa kami dulu itu” Mama mencoba
menerangkan, “namun Fran terus memarahiku. Kami dijauhi keluarga kami dan
kehilangan banyak harta.”
“...” kami
berdua hanya diam.
“Padahal.. hal
yang ingin Mama rasakan hanya..” ia melanjutkan, suaranya menjadi tidak jelas,
“hanya bisa berkumpul dengan kalian!”
Aku mendekat
kearahnya dan memeluknya.
“Mama sudah
bersama kami,kok..” tambah Ciel dan mengikuti perbuatanku.
Sore itu Mama bermaksud untuk pergi.
Jika ia terus bertatap muka dengan Ciel itu bisa menyebabkan penyakit alerginya
kumbat.
“Jadi.. apa
yang akan kita lakukan?” Ciel bertanya padaku.
Aku
menggelengkan kepalaku, “mungkin seharusnya kita bersiap sekolah besok.”
“Kau benar”
jawabnya dan tersenyum.
Ciel bercerita padaku sedikit tentang
Rima. Saat orang tua kami berpisah, Mama memutuskan untuk tinggal bersama Ciel
dan Papa tinggal bersamaku. Kejadian itu terjadi saat kami baru berumur 2
tahun. Namun Mama memiliki penyakit alergi terhadap Ciel, jadi ia tidak bisa
terus berada di sekelilingnya.
Suatu hari, Ciel dan Mamanya sedang
bermain di sebuah taman. Namun tiba-tiba Mamanya meninggalkannya dan Ciel duduk
sendirian disana. Tiba-tiba datanglah seseorang menghiburnya yang sedang
kesepian, Michisika Rima namanya.
“Hey” seorang
anak perempuan mendekati Ciel kecil berumur 4 tahun.
Ciel melirik
kearahnya tanpa berucap apapun.
Anak perempuan
itu mendekat, “b-boleh aku bermain denganmu?”
“Dimana
Mamamu?” tanya Ciel singkat.
“Mereka berdua
menghilang..” ucapnya dan menunduk.
Ciel berdiri
dari tempat duduknya, “apakah orang tuamu sudah mati?”
Anak itu
mengangguk.
Angin berhembus
sejenak, mereka terdiam.
“Mamaku pun
baru saja menghilang..” Ciel bercerita, “Papa pun sudah mati.”
“Berarti apakah
kita sama?” tebak anak perempuan itu.
“TIDAK. Mama
berjanji tidak akan mati sebelum aku besar nanti!”
Rima tersenyum
padanya dan menangis, “Papaku juga mengatakan yang sama denganku. Namun dia
mengingkari janjinya padaku..”
“Sudahlah, kau
tidak boleh menangis. Kata Mamaku anak kecil tidak boleh menangis!”
“Siapa bilang?”
Rima berusaha menyangkal, “bukannya anak laki-laki yang tidak boleh menangis?
Larangan itu tidak berlaku untuk anak perempuan sepertiku!”
“Oh. Kau
perempuan ya?”
“Iya!”
Mereka diam
sejenak.
“Hey, anak perempuan!”
ucap Ciel memulai dengan nada keras.
“Hey!” Rima
tidak menerima ucapannya, “jangan panggil aku anak perempuan!”
“Lalu? Kan
benar kau ini memang anak perempuan!”
“Panggil aku
Rima!” ucap Rima.
“Berarti kau
ini Rima bukan anak perempuan! Iya,kan?”
“BUKAN! Aku ini
anak perempuan bernama Rima!” teriak Rima, jengkel.
“Oh..” Ciel
menampilkan wajah begong, “kalau begitu aku ini anak laki-laki bernama Ciel.
Ciel Sharrown lengkapnya.”
“Wah.. namamu
manis sekali! Sama seperti wajahmu!”
Ciel hanya
bengong, “oh, iya ya?”
Mereka bermain sebentar disana. Lalu
Ciel mengajak Rima pergi ke rumahnya. Sudah dari saat Raven berpisah dengan
Fran, Isabelle tinggal bersama Ciel. Maklum karena mereka bercerai saat kita
berumur 2 tahun, kita tidak mengingat apapun tentang keluarga kami yang
sebenarnya.
Setelah masuk ke rumah Ciel, mereka
berdua bertemu Isabelle. Nenek Ciel, Isabelle itu bertanya siapa nona cantik
yang berjalan di sebelah Ciel. Padahal selama Isabelle bertanya-tanya tentang
Rima, Ciel sedang asik sendiri pergi menjelajahi kediaman megahnya itu mencari
Mamanya.
“Bagaimana
kalau kau tinggal disini, Rima?” tanya Isabelle padanya.
Namun Rima
hanya kebingungan, “t-tapi..”
Ternyata hari itu adalah dimana orang
tua Rima meninggal karena kecelakaan. Sebenarnya dia akan dibawa ke panti
asuhan saat itu pula, namun Rima melarikan diri dan bertemu Ciel di taman.
Isabelle yang mendengar cerita itu tersentuh, mengingat cerita anaknya yang
bercerai, anak kembar mereka pun ikut menderita.
Sedangkan itu,
Ciel..
“Mama!” dia
berlari kesana kemari memanggil Mamanya, “Mama!?”
“Mama
dimana?!” anak itu terus mencari, “Mama kan udah janji kalau Mama akan
menemaniku bermain di taman itu,kan?! Kenapa Mama pergi?! Kalau mau main petak
umpet bilang aku dulu dong! MAMA!”. Raven memang sengaja meninggalkan dia
karena badannya mulai tidak dapat berdiri. Selain penyakit alerginya pada Ciel,
Raven juga memiliki memiliki tubuh yang cukup lemah. Hal ini terjadi saat
sehabis dia melahirnya kedua anaknya, namun dia tidak pernah menyeritakannya pada
siapapun.
Ciel
pun akhirnya bertanya pada neneknya. Namun Isabelle juga tidak tahu sepatah
apapun tentang Raven. “Bukannya tadi dia bersamamu pergi ke taman, Ciel dear?”
ucap Neneknya yang malah bertanya.
“Oh.. jadi
begitu ya?” aku berusaha memahami berjuta-juta perkataannya tadi, “kalau
begitu, kau itu layaknya orang yang pernah menyelamatkan Rima,begitu?”
“Kurang lebih
begitu. Dan kalau aku pikir-pikir itu, dulu wajahnya benar-benar gemetaran
serta ketakutan, aku pun baru menyadarinya beberapa hari ini” jawab Ciel.
Hari itu berlalu sangat cepat. Kami
berdua bercerita banyak hal. Ciel pun pulang pada malam harinya, Rima dan Nenek
mengkhawatirkannya.
♪ GowGow_Bloogie@Everyone
♪
Cecil = wah!
Hari ini GowGow_Bloogie ramai sekali!
Cama = terlihat
seperti pasar malam~
Ciel = kalian
semua berisik! Ah berisik! Diam!!
Yuuka = duh!
Ciel yang sabar dong. Kita aja nggak tau kenapa kumpul begini!
Ayaka =
Ciel-kun.. walau berteriak begitu kau tetap sangat manis..
Rima =
Maru-chan.. hentikanlah, Ciel tak suka padamu..
Claire = ada
yang mau roti panggang?
Snake = aku!
Ai = kau
benar-benar memalukan! Diam kau, Jirou!
Cecil+Ciel =
siapa Jirou?
Ayaka = itu
nama kakak yang asli.. and Ai sudah membongkarnya..
Jirou/Snake =
Ah! Bodoh kau, Ai!!
Ai =
maaf,maaf.. aku keceplosan!!
ZAAW =
BERISIK!!
Yuuka = oh,
teman-teman, lihat siapa yang datang..
Raven = siapa
kau? *baru datang juga*
ZAAW = Ah..
Raven. Masa kau tidak ingat akan pembuatmu ini!?
Cecil = oh..
kau ZAAW yang membuat 24th Desembers itu ya..
Ciel = oh.
Ahaha, maaf sebenarnya kalau kamu nggak ngingetin aku juga akan lupa!
ZAAW = by the
way, aku punya pengumuman untuk semuanya~
Ayaka =
pengumuman hari pernikahanku dan Ciel-kun~ ah~
Ciel = TIDAK!
Raven = jangan
khawatir sayang, ada Rima kok..
Rima = kenapa
bisa menjadi saya?!
Isabelle = anak
muda memang selalu bersemangat, ya.. kufufu
Fran =
PENGUMUMAN, ini adalah GowGow_Bloogie yang terakhir.
ZAAW = ya. itu
adalah beritanya, terima kasih Om Fran..
Fran =
sama-sama
Sasha = (huh,
andai aku masih bisa tampil..) ß tokoh yang sudah mati.
ZAAW =
*berbisik ke Sasha* (jangan khawatir, teks yang kau omongkan terlihat kok!)
Cama = huh..
berarti chapternya udah mau selesai dong?!
Jirou =
tepatnya ceritanya, Cama. Eh tunggu, siapa CAMA?!
Cecil = jangan
tanya, Snake senpai..
Ai = terima
kasih untuk pembaca, pembaca setia maupun tidak setia..
Isabelle =
kata-katamu kurang sopan,sayang.
Claire = tolong
tetap mengsuport kita di hari kedepan!
Raven = ZAAW juga
bicara dong, bagaimana ini?
ZAAW = nggak.
Biar kalian yang bicara saja.
Yuuka = memangnya
kenapa kau tidak ingin bicara?
ZAAW = saya
sudah sering mengoceh di blog =_=”
Rima =
baiklah.. kore kara mo..
Ai = zutto!
Everyone =
yoroshiku onegashimasu!
*tutup layar*
||-♫ ZAAW ♫-||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar